Senin, 17 Oktober 2022

LUBANG BUAYA

 assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Hallo, sobat blogger semua😀

Gimana kabar kalian? Semoga semua baik-baik ya dan selalu dalam lindungan Allah SWT,

Aamiin

        Nih kembali lagi dengan saya udah sekian lama tidak bikin blogger hahaha, ya bener dong sekian lama soalnyakan enggak pernah bikin blogger baru sekali tapi itu dulu udah lama sih dan ini kedua kalinya. Tapi belum mahir sih menguasi blogger kan baru pemula itupun hanya coba-coba. Alasan sebenarnya karena tugas, karena tugasnya enggak dibahas lagi jadi lupa deh cara-caranya dan ini baru dibahas lagi. Ini membuat saya bingung apa yang harus dibahas di blogg ini. Udah ketemu sih tapi gatau kenapa udah diketik eh dihapus, gitu aja terus. Udah beberapa kali percobaan akhirnya menemukan apa yang cocok untuk dibahas diblogg ini. Udahlah ya ke banyakan basa-basi langsung aja ke topik pembahasanya.

        Kali ini saya akan membahas tentang Sejarah Lubang Buaya, pasti kalian tidak asing mengenai Peristiwa di Lubang Buaya. Atau kalian juga penah berkunjung ke Lubang Buaya, biasanya berkunjung kesana itu waktu study tour sekolah, kalau saya sih waktu study tour SMP.


SEJARAH LUBANG BUAYA



    Sejarah Lubang Buaya dikenal sebagai tempat pembuangan tujuh jenazah korban pemberontakan G30S PKI, aksi G30S PKI terjadi pada tanggal 30 September 1965. Lokasi Lubang Buaya berada di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Lubang Buaya mejadi tempat pembuangan perwira Angkatan Darat, tubuh mereka dimasukkan ke dalam lubang kecil, sehingga lebih dari satu orang menumpuk di dalamnya. Setelah kejadian para korban yang sudah dievakuasi dari Lubang Buaya kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.

INI ASAL USULNYA



        Sebelumnya kalian tau ngga sih kenapa bisa diberi nama Lubang Buaya? Ini alasannya, Karena masyarakat sekitar mempercayai sebuah legenda yang menyebutkan ada banyak buaya putih yang hidup di dekat sungai kawasan tersebut. Para buaya tersebut juga membuat lubang sebagai tempat berkumpul. Oleh karena itu, lokasi tersebut dinamakan Lubang Buaya. Lubang Buaya saat peristiwa G30S PKI adalah pusat pelatihan milik Partai Komunis Indonesia (PKI). 

        Saat ini, di tempat tersebut berdiri Lapangan Peringatan Lubang Buaya berisi Monumen Pancasila, sebuah museum hingga sumur kecil tempat para korban dibuang. Terdapat rumah yang menjadi tempat ke tujuh Pahlawan Revolusi disiksa dan dibunuh. Ada juga mobil jadul yang digunakan untuk mengangkut para korban pemberontakan G30S PKI.

DAFTAR PAHLAWAN REVOLUSI YANG DIBUANG DI LUBANG BUAYA



        Ada tujuh Pahlawan Revolusi yang menjadi korban pemberontakan G30S PKI. Setelah diculik, mereka disiksa, dibunuh, kemudian jenazahnya dimasukkan ke dalam Lubang Buaya secara bertumpuk. Adapun nama-nama tujuh Pahlawan Revolusi tersebut, di antarannya:

1. Jenderal TNI Ahmad Yani

    Cerita Pahlawan Revolusi pertama dari Jendral TNI Ahmad Yani. Beliau merupakan Panglima Angkatan Darat ke-6 di era Presiden Soekarno. Beliau lahir pada 19 Juni 1922. Jenderal Ahmad Yani dibunuh di rumahnya di Jalan Latuharhary Nomor 6, Menteng, Jakarta Pusat pada 1 Oktober 1965.

2. Letnan Jenderal Anumerta Suprapto

    Letnan Jendral Anumerta Suprapto merupakan salah satu dari 7 Pahlawan Revolusi karena menjadi korban G30S PKI. Beliau lahir 20 Juni 1920, sempat berhasil meredam pemberontakan PKI di berbagai wilayah.

3. Letnan Jenderal M.T Haryono

       Letnan Jenderal M.T Haryono sebelum tewas di tangan PKI, beliau sempat berusaha kabur tetapi kelompok tersebut melepaskan beberapa tembakan ke tubuhnya.

4. Letnan Jenderal S Parman 

    Letnan Jenderal S Parman dijemput di rumahnya oleh pasukan berseragam Tjakrabirawa (Istana Garda) pada pukul 04.30 WIB. Beliau dimasukkan ke dalam truk dan kemudian ditembak mati sebelum dibuang ke Lubang Buaya.

5. Mayor Jenderal D.I Panjaitan 

        Mayor Jenderal D.I Panjaitan dijemput dan menyerahkan diri oleh gerombolan PKI setelah itu ditembak mati untuk di buang bersama korban yang lain.

6. Mayor Jenderal Sutoyo Siswomiharjo

       Penangkapan Mayor Jenderal Sutoyo Siswamiharjo oleh gerombolan PKI dilakukan dengan alasan mendapat panggilan dari Presiden Soekarno. Namun, beliau dibawa ke markas PKI dan ditembak mati.

7. Kapten Pierre Tendean

    Terakhir, 7 Pahlawan Revolusi adalah Kapten Pierre Tendean. Beliau menjadi korban yang salah sasaran oleh PKI karena sasaran utama adalah Jenderal Besar TNI (Purn) Abdul Haris Nasution.


G30S PKI atau Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia adalah peristiwa kudeta yang berakhir tragis pada 30 September malam hingga 1 Oktober 1965.



“Tidak ada kematian yang sia sia, begitu juga dengan kematian pahlawan kita ditanggal 30 September, mereka mati atas nama bangsa Indonesia” 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pentingnya Attitude dalam dunia kerja

  Apa itu Attitude ? Attitude adalah sikap dan perilaku ditunjukkan sehari-hari. Cara berbicara, bertindak, memperlakukan orang lain, semua...